Marketing Jokes..you must read :)
16/10/2010 Leave a comment
Istilah dalam Dunia Marketing
Sejumlah mahasiswa bertanya pada dosennya tentang arti dari beberapa istilah dalam dunia marketing. Agar lebih mudah dipahami ia menjelaskannya dengan sejumlah analogi:
1. Ada gadis cantik di sebuah pesta. Kamu mendatanginya dan langsung bilang, “Saya orang kaya. Nikah sama saya, yuk!” Itu namanya Direct Marketing.
2. Ada gadis cantik di sebuah pesta. Salah satu temanmu menghampirinya. Sambil menunjuk ke arah kamu, temanmu itu berkata, “Dia orang kaya, nikah sama dia, ya!” Itu namanya Advertising.
3. Ada gadis cantik di sebuah pesta. Kamu menghampirinya, lalu minta nomor HP. Esok harinya kamu telepon dia dan langsung bilang, “Saya orang kaya. Nikah sama saya, yuk!” Itu namanya Telemarketing.
4. Kamu melihat gadis cantik di sebuah pesta. Kamu merapikan diri, lalu menuangkan minuman buat dia, dan membukakan pintu buat dia. Sambil mengantarnya pulang, kamu bilang, “By the way, saya orang kaya nih. Nikah sama saya, yuk!” Itu namanya Public Relations.
5. Kamu melihat gadis cantik di sebuah pesta. Dia menghampiri kamu dan berkata, “Kamu orang kaya, kan? Nikah sama saya, yuk!’ Itu namanya Brand Recognition.
6. Ada gadis cantik di sebuah pesta. Kamu mendatanginya dan langsung bilang, “Saya orang kaya. Nikah sama saya, yuk!”, tapi dia malah menampar kamu. Itu namanya Customer Feedback.
7. Ada gadis cantik di sebuah pesta. Kamu mendatanginya dan langsung bilang, “Saya orang kaya. Nikah sama saya, yuk!”, terus dia memperkenalkan kamu ke suaminya. Itu namanya Demand and Supply Gap.
8. Kamu melihat gadis cantik di sebuah pesta. Kamu menghampirinya, tapi belum juga kamu sempat bilang apa-apa, ada pria lain datang dan langsung berkata, “Saya orang kaya nih. Nikah sama saya, yuk!’ Lalu sang gadis pergi dengan pria tersebut. Itu namanya Losing Market Share.
9. Kamu melihat gadis cantik di sebuah pesta. Kamu menghampirinya, tapi belum juga kamu sempat bilang, “Saya orang kaya nih. Nikah sama saya, yuk!’…. tiba-tiba istri kamu nongol! Itu namanya Barrier to New Market Entry.
Pak Budi & Toko Bajunya.
Toko di sebelah kiri dia. Sebuah spanduk besar telah dipasang, dengan tulisan “PAKAIAN IMPORT”
Pak Budi bermasalah untuk kedua kalinya ketika pesaing lain menyewa gedung di sebelah kanannya, dan mendirikan spanduk yang jauh lebih besar, dengan tulisan “HARGA TERMURAH”.
Pada akhirnya Pak Budi benar-benar depresi, namun keesokan harinya, dia datang dengan sebuah ide. Dia tidak mau kalah, dia memasang spanduk yang lebih besar dari kedua pesaingnya di tokonya sendiri… dengan tulisan ….. “MASUKNYA LEWAT SINI”
Tips Jadi Sales
Alkisah ada sebuah penerbitan buku cerita yang susah banget ngejual buku edisi terbarunya (emang jelek sih). Sampe-sampe mereka pasang iklan untuk cari salesman/salesgirl buat bantu mereka ngejualin buku tsb.
Banyak juga yang ngelamar ke sana, dan rata rata pinter persuasi orang dan enak ngomongnya, cakep dan cantik lagi … Tapi tetep aja mereka nggak berhasil ngejual buku cerita tersebut. Sampai suatu waktu ada orang gagap dateng ke penerbitan tersebut bermaksud melamar jadi salesman.
” P… Ppper … misi … ” salam si gagap ke penerima tamu.”Ada perlu apa nih pak ?” tanyanya.
” S … ss .. saya … mmm … mmmau mme … lammmarrrr jj … jjadi seles pak, ” jawabnya terbata-bata.” Apa kamu yakin bisa ngejualin buku-buku ini ? Yang normal, cakep, dan cantik aja nggak gablek ngejualnya !! ”
” Bbb … bb … bisa pak, ” jawabnya yakin banget … mantap.”Ya udah mulai besok kamu coba jualin deh sepuluh buku dulu ya …?”
Esok harinya, ternyata nggak sampe setengah hari dia udah kembali lagi ke penerbitan untuk minta dibawain buku lagi karena ke-sepuluh buku tersebut habis laku terjual. Dikasih lagi lah dua puluh buku … dan nggak sampe jam 4 sore udah balik dan laku juga semuanya … ! Begitu seterusnya sampe buku tersebut menjadi best seller.
” Wah kamu hebat banget ya … minggu depan akan ada malam resepsi penghormatan buat kamu dan kamu utarakan kepada tamu yang datang apa kiat kamu dalam mencapai keberhasilan ini … gimana ? ” tanya direktur penerbitan.” T … Ttte … terim … ma kk … kasih pak ” jawab si gagap.
Pada saat malam resepsi tersebut sampailah waktu si gagap memberikan sambutan sambil diiringi tepuk tangan riuh para tamu yang hadir.”Ayo dong bagi-bagi ke kita gimana sih caranya Anda berhasil ?” seru teman-temannya dari baris belakang.”Ss … ssederha … ha … na kok, ss … saya cc … ccum … cuman … ” belum selesai dia berbicara,” Apaan dong cepetan nih !! ” potong teman- temennya lagi nggak sabar.” Tta … tanya ssaja ke cc … ccal … calon pembelinya, An … anda mmau bb … bbbeli … bu … bukk … ku ini atau … ss … sss … saya bacain ? ”
3 Marketing from China
Alkisah suatu saat di negara cina yang 3 marketer yang sangat berpengalaman di negara ini… 3 marketer ini bernama Lu, Bu, dan Fu…. Hingga sampai pada saat dimana pimpinan dari top manajemen mereka menyuruh mereka untuk menguasai pasar amerika…
Pimpinan : Kalian pasti sudah tau dengan rencana ekspansi bisnis kita ke amerika…3 sekawan : sudah pak…Pimpinan: Namun ada suatu hal yang mengganjal hati saya… yaitu nama kalian… terlalu standar !!! Adakah modifikasi yang bisa kalian lakukan….?
mereka terdiam sejenak lalu salah satu diantara mereka berkata….
Lu : saya akan mengganti nama saya menjadi luck pak…..saya ambil dari kata Lucky yang berarti keberuntungan….
pimpinan: Bagus… super sekali…
Bu : Saya juga pak… katanya … Saya akan mengganti nama saya dengan Buck.. ini mengisyaratkan bahwa saya adalah dollar !!!
Pimpinan : aha… itu saya suka Bu… lanjutkan… Lantas bagaimana denganmu Fu ? kata si pimpinan kepada yang satu lagi…
Fu : diam sejenak seraya menghela nafas… kemudian berkata .. Saya tinggal disini saja pak.. karena jika saya mengganti nama… BERAT KONSEKUENSI YANG SAYA HADAPI !!!!!
Great Salesman!
Ada seorang anak negri yang sedang melamar pekerjaan di sebuah department store. Itu adalah salah satu toko besar yang menjual apapun. dan anda bisa mendapatkan apa-apa di sana.
Bos bertanya kepadanya, “Apakah Anda pernah menjadi seorang salesman sebelumnya?”
“Ya, saya adalah seorang salesman di negeri ini,” kata anak itu. Bos memotong pembicaraan dan berkata, “Anda dapat mulai besok dan aku akan datang dan melihat kamu cara kerja kamu”.
Ketika bos melihat pemuda keesokan harinya , ia melihat dia berjabat tangan dengan pelanggan yang berseri-seri. Setelah mereka berpisah, ia berjalan mendekat dan bertanya, “Bagus, kelihatannya bagus! Berapa banyak penjualan yang Anda buat hari ini?”
“Itu adalah satu-satunya,” kata salesman muda.
“Hanya satu!?!” sembur bos. “Sebagian besar staf saya membuat 20 atau 30 penjualan per hari. Berapa besar nilai penjualan?”
“Tiga ratus dua puluh seven thousand, tiga ratus thirty empat dolar” kata pemuda itu.
Bos berhenti sejenak, terperangah. Lalu ia bertanya, “Bagaimana bisa?”
“Nah, ketika ia datang di pagi ini dan aku menjualnya kait ikan kecil. Lalu, saya menjualnya kait sedang, dan kemudian kait yang benar-benar besar. Lalu aku menjualnya pancing kecil, menengah, dan kemudian besar. Aku kemudian dijual kepadanya tombak senjata, baju renang, perlengkapan nyelam, jala, pendingin, dan sebuah tong bir.
Aku bertanya padanya di mana ia akan pergi memancing dan ia berkata sepanjang pantai. Kami memutuskan ia mungkin akan butuh perahu, jadi saya membawanya ke perahu departemen dan menjualnya. Kemudian, ia mengatakan bahwa Volkswagen-nya mungkin tidak akan mampu menarik, jadi saya membawanya ke mobil departemen dan menjual kepadanya Deluxe Cruiser baru, dengan winch, rak penyimpanan, karat-pemeriksaan, dan built-in lemari es .
Bos mengambil dua langkah ke belakang dan bertanya keheranan, “Kamu menjual semua itu kepada seorang pria yang datang untuk ikan kail?!”
“Tidak,” jawab si penjual. “Dia datang untuk membeli Tampon.”
“Tampon?”
“Ya, Tampon untuk istrinya. Aku berkata kepadanya,” Yah, akhir pekan yang berantakan, jadi Anda sebaiknya pergi memancing …'”
Tiga Pengantin Baru
Alkisah ada tiga perempuan bersaudara—sebut saja mereka Vira, Voni, dan Veni—yang dinikahkan secara massal oleh orangtua mereka. Setelah menikah, ketiganya langsung pergi berbulan madu. Vira pergi ke Danau Toba, Voni pergi ke Kepulauan Seribu, dan Veni si bungsu pergi ke Bali.
Namanya juga sayang anak, kedua orangtua mereka minta dikabari tentang segala hal yang terjadi selama honey moon. Supaya praktis dan murah, berita dikirim lewat SMS. Tapi, agar pesan yang dikirim singkat dan tidak terlalu vulgar, mereka disarankan memakai kode berupa slogan-slogan dalam iklan.
Tiga hari setelah kepergian anak-anak mereka berbulan madu, diterimalah SMS dari Vira di Danau Toba. Isinya cukup singkat: “Standard Chartered”. Setelah membaca SMS tersebut, mereka mencari iklan Standard Chartered di koran dan tampaklah iklan berbunyi, “Besar, kuat, dan bersahabat!” Tersenyumlah kedua orangtua itu.
Hari ke-4 datang SMS kedua… rupanya dari Voni di Kepulauan Seribu. Pesannya sangat pendek: “Nescafe”. Dengan tergesa-gesa kedua orangtua itu mencari majalah yang memuat slogan Nescafe. Ternyata iklan itu bertuliskan kalimat, “Nikmatnya sampai tetes terakhir”. Keduanya pun tersenyum bahagia sambil tertawa kecil.
Hari ke-5 tidak ada SMS yang datang. Esoknya juga ditunggu-tunggu tidak ada berita. Hari ke-7 begitu pula, tidak ada kabar dari si bungsu Veni yang berbulan madu di Bali.
Memasuki hari ke-8, akhirnya kedua orangtua itu menerima SMS dari Veni. Isinya singkat: “Cathay Pacific”. Penasaran, mereka segera mencari iklan penerbangan Cathay Pacific yang ada di koran, dan dijumpailah iklan dengan tulisan besar: “7X seminggu, 3X sehari, 5 jam nonstop”.
Beli Paku
pembeli: “bang beli pakunya 1 kilo”
penjual: “di bungkus pa? ”
pembeli: “engga di makan di sini aja”
Pedagang Arab
Abdul seorang pedagang dari arab membuka usaha toko kain di salah satu kota di Indonesia. Dia menjual kain2 import dari negeri dia sendiri yaitu arab. Pada suatu hari datanglah pembeli asli orang setempat untuk membeli kain. Setelah lama mencari, dilihatnya kain yg bertuliskan “Dijamin tidak luntur” dan tertulis juga bahwa kain itu buatan dari Arab. Saking girangnya org tsb, tanpa byk tanya dia membeli kain itu dan pulang.
Beberapa hari kemudian org tsb datang ke toko kain si Abdul lagi. Tapi kali ini org tsb datang bukan untuk membeli kain, tapi utk komplain kain yg dibelinya. Orang tsb meminta penjelasan mengenai label “Dijamin tidak luntur” yg tertera pada kain yg dibelinya beberapa hari yg lalu.
Abdul sang pemilik toko menjawab,”Kain tersebut buatan dari arab, jadi bacanya harus dari kanan ke kiri. bukan dari kiri ke kanan.” Mendengar hal tsb, orang yg membeli kain itu pun pulang dengan sedih hati.